KELOMPOK 10
MUHAMMAD RAJIEF 11-117
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengajar
merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada
situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di
mana pun, dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Seni
mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran, seperti halnya pertanian dan penyembuhan adalah seni kerja sama
yang membantu alam melakukan apa yang dapat dilakukannya sendiri, meski tidak
mungkin selalu baik hanya dengan itu.
Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai
seni dan ilmu mengajar, melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan
redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kebutuhan zaman. Pedagogi
tidak sekedar harus dipahami, melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannya.
Pada proses pengajaran kami kali ini,kami
mengambil tema mengenai belajar bahasa inggris.kami mengambil tema tersebut
karena pada zaman sekarang bahasa inggris merupakan hal yang sangat penting
pada system pendidikan di Indonesia. Ada
beberapa hal yang kami lakukan terkait dengan pedagogi abad 21, dimana kami mengajarkan mereka menggunakan
modul agar lebih mudah di pahami oleh peserta didik. Kami juga menyuruh mereka
untuk menggambar dan memberikan nama pada gambar tersebut dan juga memberikan
kalimat sesuai dengan apa yang kami ajarkan sebelumnya agar dengan mudah mereka
memahami pembelajaran tersebut.
Tujuan
·
Untuk memenuhi kebutuhan dan
kewajiban dalam mengerjakan tugas mata kuliah pedagogi
·
Untuk menambah pengalaman dalam
proses belajar mengajar
Manfaat
Dapat menjadi
referensi baik bagi mahasiswa, guru, dosen atau siapa saja mengenai proses atau
seni mengajar
LANDASAN TEORI
PEDAGOGI PRAKTIS ABAD 21
Pedagogi Progresif
Meski pedagogi
secara definisi tidak pernah berubah, kajian terasa terus kontekstual sesuai
dengan perjalanan sejarah peradaban pendidikan. Ketika memasuki abad ke-21,
banyak orang tertarik untuk mendiskusikan pedagogi, bahkan diberi nama pedagogi
abad ke-21 yang dikenal juga sebagai pedagogi progresif.
Diskusi mengenai
pedagogi memang memunculkan pertaruhan, ketiga generasi lanjutan menjadi
pertaruhannya. Pedagogi yang abstrak itu harus mampu menjelmakan sesuatu
menjadi sesuatu yang konkret. Pedagogi tidak sekedar harus dipahami, melainkan
juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Pemikiran inilah yang kemudian
melahirkan apa yang disebut sebagai pedagogi praktis.
Ilmiah dan Praktis
Sebagai ilmu
atau teori dan seni atau praktik mengajar, pedagogi termasuk dalam kategori
“pengetahuan pedagogis formal” dan “pengetahuan pedagogis vernakular”
(McNamara, 1991). Pedagogi formal bermakna pedagogi teoritis atau ilmiah,
sedangkan pedagogi vernakular merupakan kata lain dari pedagogi praktis.
Pedagogi formal merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori
pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, lebih abstrak dan lebih
umum dari pedagogi vernacular atau pedagogi praktis.
Menurut
Carpenter (2001) ada dua fungsi penelitian pedagogis. Pertama, untuk
menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Kedua, untuk
memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskkan, membela, membenarkan,
dan bila perlu memodifikasi pedagogi. Secara sadar atau tidak sadar, guru juga
menjadi peneliti. Karena didalam tugas-tugas praktis mereka, selalu muncul
pengalaman baru, yang jika waktu memungkinkan dapat menambah khasanah baru bagi
perbaikan pengajaran mereka. Meski demikian, tidak semua guru dapat menimba
pengalaman baru selama menjalani proses pembelajaran, dengan bebrapa alasan :
·
Informasi yang berlebihan
·
Kurangnya waktu untuk berbagi
pengetahuan
·
Tidak menggunakan teknologi
untuk berbagi pengetahuan secara efektif
·
Kesulitan menangkap pengetahuan
yang diperoleh
·
Adanya pengekangan terhadap
kreativitas
Studi Sistematik
Studi sistematik
kepedagogian erat kaitannya dengan penerapan pedagogi. Untuk membangun dan
memperkuat keterhubungan itu perlu menelaah kaitan antara pedagogi praktis dan
ilmiah serta antara pedagogi dan standar professional guru. Menurut Youth dan
Lucas (1999) menjadi sngat penting bahwa profesi guru mengembangkan pendekatan
sendiri untuk spesialisasi professional di bidang pedagogi. Satu kerangka kerja
yang dimungkinkan oleh guru dapat mengembangkan pendekatan mereka sendiri untuk
pedagogi, disarankan oleh Hallam dan Ireson (1999) seperti berikut ini.
·
Pertimbangan tujuan pendidikan
dan nilai-nilai yang mendukung pengajaran
·
Pengetahuan tentang teori
belajar
·
Pengetahuan tentang
konsep-konsep yang berbeda dari mengajar
·
Pengetahuan tentang model
pengajaran dan pembelajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa,
karakteristik lingkungan belajar, tuntutan tugas, proses pengajaran dan
pembelajaran, dan berbagai jenis pembelajaran
·
Memahami bagaimana pedagogi
dapat dioperasikan di dalam kelas
·
Pengetahuan dan keterampilan
untuk mengevaluasi praktik, penelitian, dan teori yang berkaitan dengan
pendidikan.
PELAKSANAAN
Perencanaan tugas observasi
1.
Tema : belajar bahasa inggris
2.
Hari dan tanggal : sabtu, 6
april 2013
3.
Tempat : rumah Okto (Jl. Balam
36A)
4.
Peserta : 5 orang
5.
Alat dan bahan :
·
Pensil (5 buah)
·
Pensil mewarnai
·
Penghapus (5 buah)
·
Rautan (5 buah)
·
Kertas
·
Modul
·
Kamera
·
laptop
·
Reward (coklat &minuman)
·
Meja
·
Kursi
6.
Proses pengajaran :
·
Perkenalan
·
Penjelasan seputar bahasa
inggris (simple present tense)
·
Menggambar dan mewarnai
·
Bercerita mengenai hasil yang
peserta gambar
Winda
sebagai pengajar 1
Okto sebagai pengajar 2
Rajief sebagai dokumenter
HASIL
ketika sampai pada hari pelaksanaan
tugas,ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan perencanaan kami, yaitu dimana
peserta didik yang harusnya dalam perencanaan kami berjumlah 5 orang, hanya 2
orang yang hadir. Kedua pesrta didik itu bernama Febby dan Aga. Walaupun awalnya sedikit agak sulit untuk
meberikan pengajaran kepada mereka, tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapatkan hasil terbaik.
Pertama, pengajar meminta peserta didik
untuk menggambar objek kesukaan mereka. Febby menggambar seekor tikus (jerry)
dan aga menggambar pesawat tempur. Ketika diminta menggambar, febby langsung
menggambar,tapi tidak dengan aga. Pada awalnya aga tidak tahu ingin menggambara
apa, ketika di Tanya dia menyukai apa,dia mengatakan dia menyukai pesawat,
tetapi dia tidak bisa menggambarkannya. Kemudian okto memberikan sebuah contoh
gambar pesawat kepada aga, kemudia aga mulai menggambar.
Setelah selesai menggambar, peserta didik
diminta untuk menceritakan gambar mereka, setelah selesai menceritakan,
kemudian pengajar menjelaskan sedikit seputar bahasa bahasa inggris, yaitu
mengenai simple present tense.
Dari
sisi peserta didik :
Aga
-
Ketika perkenalan iya menunduk
dan menggelengkan kepala
-
Ketika diberi penjelasan
matanya memandang lurus kea rah pengajar, sesekali dia menggaruk kepalanya
-
Ketika ditanya dia menyukai
gambar apa, dia mengatakan bahwa dia menyukai pesawat
-
Ketika disuruh menggambar hal
disukainya tersebut, dia tidak mau,namun ketika diberi gambar pesawat, dia
mulai menggambar
-
Ketika menggambar, sesekali dia
menempelkan pensil didagunya
-
Dia juga mengibas-ngibaskan
kertasnya
-
Ketika selesai menggambar,dia
berjalan kesana kemari,sesekali dia melihat keluar rumah melalui jendela
-
Ketika dia diminta untuk menceritakan,
dia menggelengkan kepalanya
Febby
-
Ketika perkenalan, dia
bersembunyi di belakang winda sambil mengintip
-
Ketika diberi penjelasan,
matanya serius memperhatikan sambil tersenyum
-
Ketika ditanya dia menyukai
gambar apa,dia mengatakan bahwa dia menyukai Jerry (tikus pada kartun
tom&jerry) dan dia mengatakan tidak menyukai Tom
-
Ketika disuruh menggambar hal
yang disukainya tersebut, dia langsung mengambil pensil
-
Ketika dia diminta untuk
menceritakan gambarnya, dia menggelengkan kepala sambil tersenyum, namun
kemudian dia menceritakannya
Dari
sisi pengajar :
Winda
-
Sedikit tersenyum ketika
mengajar
-
Sesekali badan winda bergerak
kekiri dan kekanan
-
Tangan winda lebih aktif
bergerak ketika mengajar
Okto
-
Membujuk aga dengan mengelus
kepala Aga
-
Sesekali okto mencubit pipi Aga
-
Duduk di samping Aga
Rajip
-
Mendokumentasi proses
pengajaran dengan memgang kamera
-
Berjalan kesana kemari
-
Mempersiapkan sarana dan
prasarana
Interpratasi
Meskipun
pada awalnya kedua anak malu-malu, namun pada akhirnya mereka mengikuti
proses belajar dengan baik. Terlihat mereka sedikit kebingungan dengan materi
yang di sampaikan, terutama aga dimana dia beberapa kali menggaruk kepalanya.
Namun lain halnya dengan febby dia seperti sudah memahami materi tersebut
dimana dia tersenyum ketika di beri penjelasan.
EVALUASI
Harus kami akui, kami kurang persiapan dan
pengalaman dalam melaksanakan tugas observasi kami kali ini. Banyak hal yang
tidak sesuai dengan rencana kami. Di antaranya jumlah peserta didik yang seharusnya berjumlah 5 hanya 2 yang hadir.
Proses pengajaran yang tidak sesuai rencana,seharusnya dalam proses pengajaran,
penjelasan seputar bahasa ingrris di adakan di awal, namun karena beberapa
kendala, penjelasan kami lakukan di akhir. Dari sisi peserta didik, mereka juga
kurang siap dalam menerima proses pembelajaran, seperti aga yang sangat sulit
sekali untuk di ajak bekerja sama dalam proses pembelajaran. Sulit sekali
membujuk dia untuk ikut proses belajar kali ini.
TESTIMONI
RAJIEF
Tugas kali ini
sangat sulit bagi kami, karena kami kurang mempersiapkan diri, kami juga kurang
berpengalaman dalam tugas kami kali ini. Tapi tugas kali ini cukup merangsang
imajinasi dan pandangan kami tentang apa yang akan kami lakukan di masa yang
akan dating.
WINDA
Kegiatan observasi dan pembelajaran ini menguras waktu, tenaga, dan pikiran bahakan emosi. Namun, pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini tidak ternilai harganya. Saya belajar tentang kesabaran bahwa walaupun kita sudah membuat rencana yang matang tidak akan selalu mudah untuk mengaplikasikannya secara nyata. Apalagi kalau terdapat beberapa rencana yang belum matang akan menjadi lebih sulit. Saya kini menyadari, mengajar adalah pekerjaan yang sulit. Namun dengan belajar dan terus belajar, mengajar akan memasuki jiwa saya (ceile :p). Saya mau mengajar lagi !! \(^o^)/
OKTO
Kegiatan observasi dan pembelajaran ini menguras waktu, tenaga, dan pikiran bahakan emosi. Namun, pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini tidak ternilai harganya. Saya belajar tentang kesabaran bahwa walaupun kita sudah membuat rencana yang matang tidak akan selalu mudah untuk mengaplikasikannya secara nyata. Apalagi kalau terdapat beberapa rencana yang belum matang akan menjadi lebih sulit. Saya kini menyadari, mengajar adalah pekerjaan yang sulit. Namun dengan belajar dan terus belajar, mengajar akan memasuki jiwa saya (ceile :p). Saya mau mengajar lagi !! \(^o^)/
OKTO
Tugas yang menyenangkan sekaligus menegangkan, karena
sejujurnya saya tidak terlalu menyukai anak anak. ada waktunya mereka
menyenangkan, ada juga yang tidak, saya takut tidak mampu menghandle mood mereka
atau memebuat mereka bosan. cukup beralasan karena rencana kami juga berantakan
dengan tidak hadirnya 3 anak lagi. tapi itu yg terbaik yang bisa kami berikan
saat ini, yang saya pikir cukup memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar